Senin, 25 Agustus 2014

PENGUKURAN EC, Electro Conductivity, PENGANTARAN LISTRIK.

PENGUKURAN EC, Electro Conductivity, PENGANTARAN LISTRIK.
Kepekatan larutan nutrisi diukur dengan menggunakan EC meter, yang mengukur electro
conductivity, pengantaran listrik, dengan satuan mS/cm, karena katoda dan anodanya
berjarak
1 cm.
Beberapa pabrik EC meter menambahkan padanya suatu alat tambahan kecil yang
menterjemahkan mS/cm menjadi satuan ppm (parts per million), dan alatnya berubah nama
menjadi TDS meter (Total Dissolved Solids). Penambahan alat itu tentunya meningkatkan biaya
produksi alat. Digunakanlah faktor konversi, dan setiap pabrik menggunakan faktor konversinya
sendirisendiri,
a.l. 500, 630, 640, 650, 670, dan 700 ppm, untuk tiap mS/cm. Hal ini
membingungkan, hingga diambil keputusan untuk menggunakan EC saja, dengan satu satuan,
yaitu mS/cm.
Untuk persemaian digunakan EC 1,0 mS/cm, fase pertumbuhan vegetatif EC 2,0 mS, dan fase
generatif EC 3,0. Tiga cara menulis satuan EC ini, sering kita dapati dalam tulisan di majalah
atau di Facebook. Di lain fihak, angka EC juga digunakan untuk membatasi kita supaya tidak
semenamena
menaikkan EC, karena ada batas “phytotoksisitas”, kebanyakan dengan gejala
gosong. Misalnya caysim, bayam, dan beberapa sayuran daaun lainnya terlihat mulai gosong
bila > EC 3,0, tetapi untuk kangkung, kailan, yang sedikit lebih kuat, mungkin angka keracunan >
EC 3.5. Untuk tomat, terong, paprika, yang bisa dianggap tanaman perennial, tahunan, dan
berkayu, “phytotoxicity level” diduga > EC 7,0. Hal ini membuka kemungkinan untuk
menggunakan EC yang tinggi, yang banyak berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, a.l.
perpendekan umur hingga layak panen, perpanjangan umur “shelf life” di supermarket,
meningkatkan produktivitas, penampilan, rasa, aroma, kadar protein dan vitamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar